08 Juni 2017

AS tuding peretas Rusia penyebab krisis diplomatik Qatar


Tim penyelidik Amerika Serikat meyakini peretas Rusia menaruh cerita bohong dalam siaran kantor berita Qatar hingga menyebabkan Negara Teluk memutus hubungan diplomatik.
Stasiun televisi CNN melaporkan, Rabu (7/6), Biro Penyelidik Federal (FBI) telah mengirimkan para personelnya ke Doha untuk membantu pemerintah Qatar menyelidiki dugaan peretasan.
Hasil penyelidikan intelijen dari Badan keamanan AS mengindikasikan peretas Rusia di balik berita laporan tentang pemerintahan Qatar dua pekan lalu.
Kondisi di kawasan Teluk kini masih menegangkan menyusul Arab Saudi, Bahrain, Yaman, Mesir, Libya, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar dua hari lalu. Negara Teluk itu menuding Qatar mendukung kelompok teroris dan bekerja sama dengan Iran.
Qatar sudah membantah tudingan itu dengan menyebut krisis diplomatik ini disebabkan berita bohong.
“Segala hal yang dituduhkan berdasarkan informasi yang salah dan menurut kami keseluruhan krisis ini adalah akibat informasi salah,” ujar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Muhammad Bin Abdulrahman al-Thani kepada CNN.
Pejabat AS mengatakan tujuan peretas Rusia dalam kasus ini adalah untuk memecah belah negara sekutu AS.
“Senang rasanya kunjungan ke Saudi menemui Raja (Salman) dan bertemu 50 pemimpin muslim akhirnya menghasilkan sesuatu. Mereka bilang akan bertindak tegas soal pendanaan kelompok ekstremisme dan segala petunjuk mengarah ke Qatar. Boleh jadi ini awal dari berakhirnya horor terorisme,” ujar Trump dalam kicauannya di Twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar