03 Juni 2017
AS masih enggan pindahkan kedutaan ke Yerusalem, Israel gigit jari
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, nampaknya belum mau memindahkan kedutaan besar mereka di Ibu Kota Israel, Tel Aviv, ke Yerusalem. Padahal, negara Zionis itu sudah melobi Trump dengan intens selama beberapa hari terakhir.
Dalam laporan dilansir dari laman The Guardian, Jumat (2/6), seorang pejabat senior AS menyampaikan Trump tetap meneken surat pernyataan berjangka enam bulan tentang Undang-Undang Kedutaan AS di Yerusalem sesuai janji kampanye. Namun, lanjut dia, Trump memilih menunda supaya tidak mencederai kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. Akan tetapi, Trump tetap berniat memindahkan kedutaan.
“Itu tinggal masalah waktu. Dia (Trump) berpikir waktunya tidak tepat kalau dilakukan sekarang,” kata sumber.
Menurut Gedung Putih, keputusan itu bukan buat dijadikan alasan menuding Trump melemahkan hubungan antara AS dan Israel. Sedangkan pemerintah Israel dipimpin Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyatakan sikap Trump justru jauh dari membantu perjanjian damai antara negara Zionis itu dan Israel.
“Israel tetap menginginkan Kedutaan Besar AS, seperti kedutaan negara lain, harus berada di Yerusalem, ibu kota abadi kami. Mempertahankan kedutaan di luar Yerusalem sama saja dengan menghidupkan mimpi tentang Palestina dan Yerusalem. Dan menurut kami bangsa Yahudi itu tidak ada hubungannya,” kata Benyamin dalam keterangan tertulis.
Duta Besar Palestina untuk AS, Hussam Zomlot, memuji langkah Trump dengan tidak memindahkan kedutaan besar AS ke Yerusalem. Menurut dia, hal itu akan mempertahankan perjanjian damai kedua negara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar