Sebuah mobil van berwarna putih melaju kencang dan menabrak para pejalan kaki di Jembatan London, Inggris, tadi malam. Para pelaku kemudian turun dan menikam sejumlah orang dengan pisau. Peristiwa itu menewaskan tujuh orang dan melukai 48 lainnya.
Kepolisian Inggris mengatakan tiga pelaku ditembak mati dan dua lagi masih buron.
“Tersangka ditembak delapan menit dari laporan pertama kami terima. Mereka memakai benda seperti rompi bom tapi kemudian diketahui rompi itu bohongan,” kata Komisioner Asisten Polisi Metropolitan Mark Rowley, seperti dilansir koran the Independent, Minggu (4/6).
Rowley mengungkapkan tersangka meninggalkan mobilnya kemudian mencoba menusuk sejumlah orang, termasuk petugas polisi lalu lintas. Dia kini menderita luka cukup serius dan keluarganya sudah dikabari.
“Saya ingin meminta warga kota untuk menghindari kawasan Jembatan London dan Pasar Borough supaya petugas gawat darurat bisa melanjutkan tugasnya,” ujar Rowley.
Aksi teror ini mengundang kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali Wali Kota London Sadiq Khan. Wali kota muslim itu dengan tegas mengutuk serangan yang memakan korban tewas dan terluka itu.
“Saya mengutuk dengan keras serangan ini. Tidak ada pembenaran dengan cara apapun untuk tindakan barbar ini,” kata Khan dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan dini hari tadi, seperti dilansir dari laman CBS News, Minggu (4/5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar